"Kita sebagai seorang arsitek yang berkonstribusi dalam pembangunan kota Pekanbaru seharusnya memaknai HAKI sesuai profesi kita, seperti arsitek yang mendesain sesuai budget," jelas Parlindungan.
Lebih lanjut, pria yang juga merupakan salah satu owner makanan yang ada di Pekanbaru ini juga berharap hal ini juga harus bisa menjadi momen edukasi kepada pemegang kebijakan pembangunan (pemerintah) bahwa arsitek adalah partner dalam mewujudkan desain yg sesuai dengan "kebutuhan" bukan hanya "keinginan".
"Maka dari itu karena posisinya partner pemerintah dalam pembangunan, arsitek juga harus bisa menjaga harga dirinya. Janganlah hanya mengikuti "keinginan" klien (dalam hal ini pemerintah), apalagi disuruh membuat desain yg hanya untuk mengeluarkan dana untuk di korup. Jika arsitek melihat ada indikasi proyeknya ini hanya semata mata untuk korupsi, langsung saja mundur," tambahnya.